Kamis, 17 Agustus 2017

Pejuang Kemerdekaan Yang Mati Syahid Dan Diangkat Derajatnya Di Akhirat

Tepat kemarin kita semua warga dan rakyat Indonesia mengenang kembali Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia sejak 72 tahun silam. Kemerdekaan ini bukannya diberikan tapi kita rebut dan kita raih dengan campur tangan para pejuang yang gigih berani menghadapi para penjajah. Bahkan siap mati demi Indonesia MERDEKA !!!
Namun, sadarkah kita bahwa sebenarnya saat ini kita pun masih tetap terjajah???
Padahal sudah merdeka???
Terjajah bagaimana???
Bedanya dengan dahulu, kita dijajah dan dijamah oleh orang asing, negara lain. Disiksa dan dibunuh. Tapi sekarang, kita dijajah oleh saudara sendiri, dari kaum sendiri, dari sesama bangsa sendiri. Bagaimana tidak??
Terjadi kemiskinan dimana-mana. Sebenarnya, Indonesia kaya akan sumber daya alam, namun tak bisa mengolah sendiri.
Orang-orang kaya maupun orang yang bisa dikatakan pandai malah dengan mudahnya menjual sumber daya alam kepada orang asing (negara lain).
Padahal kalau kita mau mengolah sendiri sumber daya alam kita, kita dapat memakmurkan seluruh rakyat indonesia.
Kita bukan terjajah secara fisik saat ini tapi dijajah secara moral dan pikiran kita.
Banyak budaya asing yang masuk ke indonesia

Selasa, 15 Agustus 2017

Nasihat Singkat Dari Gus Idris Al-Marbawy

Semua ciptaan Allah itu berdakwah, bersyiar, sesuai dengan takdir mubrom dan maqomnya masing-masing.... ada seribu satu cara berdakwah... Yang penting manfaatnya, yang penting niatnya, yang lebih penting lagi lillahi ta'ala nya...

penulis berdakwah dengan tintanya, seniman berdakwah dengan puisi dan sastranya, musisi berdakwah dengan nada dan nasyidnya, angin berakwah dengan desir hembusannya...



Selasa, 01 Agustus 2017

KISAH GUS IDRIS KEHABISAN BENSIN

KISAH GUS IDRIS KEHABISAN BENSIN

suatu ketika gus idris bersama supirnya berangkat memenuhi undangan acara di sebuah
masjid di daerah wajak kabupaten malang. di tengah perjalanan gus idris memberi tahu supirnya
bahwa saat itu dompet dan ATMnya ketinggalan di rumah sehingga beliau tak memegang uang sama sekali.
Sang supir terkejut mendengar hal itu, perjalanan masih teramat sangat jauh. sedangkan speedo meter
mengindikasikan bensin akan habis. gus idris meminta supir agar tetap melanjutkan perjalanan sebab 
hari semakin larut terlebih lagi sudah ditunggu-tunggu kehadiran oleh para jamaah.
si supir berkhayal bensin mencukupi hingga sampai di lokasi acara.
selesainya gus idris ceramah beliau mendapat amplop agar uangnya bisa mengisi bensin mobil.
dan akhirnya, sampailah beliau dan sang supir di lokasi tepat dibawah garis E (Empty).

Para jamaah telah menunggu di dalam sebuah masjid yang tengah akan direnovasi.
seusai ceramah shohibul bait memberi amplop berisi uang. tanpa diduga gus idris memberikan kembali
uang tersebut, "saya terima uangnya tapi saya kembalikan uang ini untuk biaya renovasi masjid nanti"
melihat apa yg telah dilakukan beliau, si supir yang tadinya lemas semakin bertambah lemas saja.
harapan terakhir sang supir hanya beberapa lembar uang ribuan di sakunnya berkisar 7rb rupiah.
ketika lewat di depan pom bensin, tiba-tiba seorang pengendara mobil menghampiri gus idris. rupanya
orang tersebut familiar dengan gus idris yang kebetulan hendak mengisi bensin di pom tersebut.
tanpa disangka-sangka, orang tersebut mengisikan bensin mobil gus idris sampai penuh.

pesan / nasihat :
semoga kisah ini dapat diambil manfaat mengenaii arti keikhlasan.

seorang da'i rela berkorban demi dakwah baik melalui harta, tenaga dan pikiran.
pendakwah tidak mengandalkan profesi untuk mendapatkan penghasilan,
karerna allah sudah memberi balasan yang jauh berlipat-lipat baginya.
tidak tambah fakir namun bertambah lebih.