Kamis, 08 Maret 2018

Lirik Qosidah YA HANNAN YA MANNAN



Lirik Qosidah YA HANNAN YA MANNAN - HMC (Hadroh mhaut Thoriqul Jannah
berikut di bawah ini :

 YA HANNAN YA MANNAN
ﻳَﺎ ﺣَﻨَّﺎﻥْ ﻳَﺎ ﻣَﻨَّﺎﻥْ ﻳَﺎ ﻗَﺪِﻳْﻢَ ﺍْﻻِﺣْﺴَﺎﻥْ
Ya hannan ya mannan ya qodimal ikhsan
ﺑَﺤْﺮُ ﺟُﻮْﺩِﻙْ ﻣَﻠْﻴَﺎﻥْ ﺟُﺪْ ﻟَﻨَﺎ ﺑِﺎﻟْﻐُﻔْﺮَﺍﻥْ
Bakhrujudikmalyan judlana bilghufron
ﺟُﺪْ ﻟِﻬَﺬَﺍ ﺍْﻻِﻧْﺴَﺎﻥْ ﻋَﺒْﺪَ ﺳُﻮْﺀٍ ﺧَﺰْﻳﺎَﻥْ
Judlihadzal insan 'abda su in khozyan
ﻣِﻦْ ﺫُﻧُﻮْﺑِﻪْ ﻭَﺣْﻼَﻥْ ﺧَﺎﺋِﻒْ ﺍِﻧَّﻚْ ﻏَﻀْﺒﺎَﻥْ
Mindunu bih wahlan khonif innak ghudhban
ﺭَﺑَّﻨﺎَ ﻧَﺴْﺘَﻌْﻔِﻴﻚْ ﺭَﺑَّﻨﺎَ ﻧَﺴْﺘَﺮْﺿِﻴﻚْ
Robbanas taghfik robbanas tardhik
ﻭَﻟَﻨﺎَ ﻇَﻦٌّ ﻓِﻴﻚْ ﻳﺎَﺭَﺟَﺎ ﺍﻫْﻞَ ﺍْﻻِﻳْﻤﺎَﻥْ
Walana dhonnufik yarojahlal iman
ﻻَ ﺗُﺨَﻴِّﺐْ ﺭَﺍﺟِﻲْ ﺗَﺤْﺖَ ﺑﺎَﺑِﻚْ ﻻَﺟِﻲْ
La tughoyyib roji takhtababik laji
ﻟَﻢْ ﻳَﺰَﻝْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪَّﺍﺟِﻲْ ﻗﺎَﺋِﻼً ﻳﺎَ ﺣَﻨّﺎَﻥْ
Lam yazal fiddaji qo ilan yahannan
ﺑِﺎﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺍْﻻُﻣِّﻲْ ﻭَﺧَﺪِﻳْﺠَﺔْ ﺍُﻣِّﻲْ
Binnabiyyil ummi wakhodijah ummi
ﻭَﺍﻟْﺒَﺘُﻮْﻝِ ﺍﻟْﺨَﺘْﻤِﻰ ﺳَﻴِّﺪَﺍﺕِ ﺍﻟﻨِّﺴْﻮَﺍﻥْ


 Walbatulilkhutmi sayyidatinniswan



Jika ingin Mp3 Qosidah nya dapat di unduh/ download disini .

Ada juga video nya, sila6hkan dilihat pada channel TJ MULTIMEDIA di bawah ini :




Rabu, 07 Februari 2018

"NEW" QOSIDAH ANNABI SHOLLU 'ALAIH


       H.M.C dari Majlis Thoriqul Jannah mempersembahkan Qosidah baru berjudul "ANNABI SHOLLU 'ALAIH" . . .
Ditampilkan pertama kali Live di Lap. Satreyan Kanigoro Blitar dengan formasi baru di dalamnya
Berikut Teks Qosidah dan link video nya.

Lirik Qasidah ANNABI SHOLLU’ALAIH

النَّبِى صَلُّوا عَلَيه صَلَوَاتُ الله عَلَيه

وَيَنَالُ البَرَكَات كُلُّ مَن صَلَّى عَلَيه
النَّبِى ياحَاضِرِين اِعلَمُواعِلمَ اليَفِين
اِنَّ رَبَّ العَالَمِين فَرَضَ الصَّلَوَاتِ عَلَيه
النَّبِى يَامَن حَضَر النَّبِى خَيرُ البَشَر
وَدَنَا لَهُ القَمَر وَالغَزَل سَلَّم عَلَيه
النَّبِى ذَاكَ العَرُوس ذِكرُهُ يُحيِ النُّفُوس
النَّصَارى وَالمَجُوس اَسلَمُوا بَينَ يَدَيه
الحَسَن ثُمَّ الحُسَين لِلنَّبِى قُرَّةُ العَين
نُورُهُم كَالكَو كَبَين جَدُّهُم صَلُّوا عَلَيه

Annabi shollu alaih, sholawatullohi’alaih
Wayana lulbarokat,kuluman sholu’alaih
Anabi yaa hadirin, I’lamu’ilmal yaqin
Annarobbal’alamin,farodosholawati’alaih
Annabi yaa man hadhor, annabi khirul basyar
Man dana lahul qomar, wanazal sallam alaih
Annabi dzakal arus,dzikruhu yuhyinnufus
Annashro wal majuus, aslam’ala yadaih
Annabi zakal malih, qowluhu qowlu shohih
Wal quran syaiun, allazi undzil’alaih
Annabi yahlal’ arob, annabi madhuh thorob
Alhabiib alinnasab,sholawatullohi’alaih
Alhasan tsummal husen,linabi qurrotul’ain
Nuruhm kalkaukabain, jadduhum shollu’alaih

Video Live nya silahkan klik link di bawah ini
"NEW" QOSIDAH ANNABI SHOLLU 'ALAIH
       atau klik link gambar di bawah ini




Sabtu, 21 Oktober 2017

KISAH NYATA !!! SERBA MERAH



KISAH NYATA TAMU BERPAKAIAN SERBA MERAH DI PONDOK THORIQUL JANNAH
Jum’at  usai Maghrib di tahun 2013, di Kediaman Gus Idris tengah berlangsung pengajian rutin JUM’AT WAGE. Hari itu hujan begitu deras hingga atap rumah Gus Idris yang lama mengalami kebocoran di sejumlah titik. Ember pun bertebaran disana-sini untuk menampung tetesan bocor.
Sebagian lantai sudah basah oleh air hujan. Sementara Gus Idris sedang beristirahat di kamarnya karena hari itu Beliau tak dapat memimpin pengajian karena kondisi yang kurang sehat.
Tak lama usai pengajian, semua yang hadir pulang ke rumah masing-masing kecuali sebagian pengurus dan crew majlis serta para santri yang tengah sibuk mengepel lantai yang banjir akibat bocor. Saat baru saja rampung mengepel dan hendak memindahkan ember, seorang santri dikejutkan dengan kehadiran seorang pria paruh baya secara tiba-tiba sudah duduk di teras rumah. Posisi duduknya mirip Tasyahud awal, pakaian atasnya memakai baju merah dan celana warna merah. Sementara kepalanya ditutupi caping anyaman bambu. Setelah diantara santri juga salah satu pengurus dan orang tersebut saling mengucap dan menjawab salam, santri pun bertanya maksud dan tujuan kedatangan Si Tamu.
“Boleh saya tanya, apa benar disini rumah Gus Idris?” ,tanyanya Si Tamu.
“Benar, disini rumah Gus Idris. Kalau boleh tahu Bapak ada perlu apa ya?” jawab santri.
Sempat terlintas di benak santri kalau tamu tersebut adalah peminta sumbangan.
Si Tamu menjawab, bahwa ia adalah musafir yang berkelana ke banyak tempat. Maksud kedatangannya adalah untuk bersilaturahmi kepada Gus Idris dan Abah beliau. Begitulah ia memperkenalkan diri namun tak menyebutkan nama.
“Benar ini rumahnya Gus Idris, tapi beliau sedang sakit. Beliau sedang istirahat di kamar. Jika masih ingin tetap bertemu dengan Gus, mungkin anda bisa kembali besok.” jawab santri sambil memandang dengan penuh selidik.
“Jika demikian berarti saya tidak bisa bertemu dengan Gus Idris dan Abahnya?” tanyanya Si Tamu lagi.
“Mohon maaf, tidak bisa Pak kalau bertemu dengan Gus. Kalau dengan Abahnya bisa.”
“Kalau begitu titip salam saja kepada Gus dan Abah”, kata Si Tamu.
“Insya allah Pak”, ucap santri mencoba menutup pembicaraan.
Lalu, santri bergegas begitu saja memindahkan ember yang tadi.
Setelah memindahkan ember, santri kembali terkejut sebab Si Tamu sudah tidak ada di tempat. Dan ia semakin terkejut manakala yang ia lihat di teras rumah malah Gus Idris. Di ambang teras, Gus Idris berdiri dengan wajah mengkerut mengenakan sweater dan celana pangsy. Santri dilanda kebingungan, sederet pertanyaan pun berkecamuk. Bagaimana bisa Gus Idris yang tengah sakit tiba-tiba keluar kamar dan sudah berdiri di hadapannya. Padahal tadi beliau tak sanggup mengikuti pengajian. Lalu kemana pula perginya tamu tadi?? Datang tak diundang pergi tak permisi.
“Tadi saya dengar ada tamu datang?” Gus Idris bertanya pada santri dengan sorotan mata yang tajam.
(jika tak sedang tidur pastinya Gus Idris mendengar jelas percakapan santri dan tamu, posisi kamar Gus kala itu  bersebelahan dengan teras rumah yang pembatasnya hanya kayu triplek.)
“Iya betul Gus, tadi ada tamu. Hanya saja dia mau bertemu dengan Gus”, jawab santri masih belum bisa menyembunyikan keterkejutannya.
“Trus kemana orangnya?”, tanya Gus Idris.
“Saya suruh dia kembali lagi besok, Gus” Jawab Santri.
(Muka Gus Idris berubah tak pelak dan santri kena semprot.)
“Kamu tidak boleh begitu sama tamu. Sekarang cari dan kejar orangnya!!”
Santri langsung mengejar orang tersebut hingga ke ujung desa. Kebetulan, ada beberapa jamaah pengajian di ujung desa yang tengah duduk dan ngobrol dengan masyarakat. Santri pun bertanya tentang perihal tamu yang tadi namun tak seorang pun dari mereka yang melihat ada orang yang masuk atau keluar desa ini.
Kebetulan ujung desa tempat mereka duduk-duduk dan ngobrol tadi merupakan satu-satunya titik akses keluar-masuk desa. Jiakalu ada yang keluar-masuk desa pasti mereka tahu terlebih dahulu.
Meski masih penasaran, santri tersebut berlari kembali menuju pondok dengan harapan mudah-mudahan bertemu dengan Si Tamu. Namun orang yang dicarinya tak ada. Akhirnya, santri pun kembali ke rumah Gus Idris dan memberitahu bahwa tamu tersebut tidak berhasil ditemukan.
Di teras rumah, Gus Idris masih berdiri termangu. Wajahnya juga masih kelabu. Beliau tarik nafas dalam-dalam lalu menasehati santri, crew dan pengurus agar di kemudian hari tak perlu lagi ada proteksi berlebihan dan jangan ada keputusan yang sepihak bagi para tamu.


Sumber :
Isi cerita dari buku “Jalan Menuju Surga” Bab Karomah
Penulis : Mustika Aprilia

Senin, 09 Oktober 2017

BAB KAROMAH 5

Munajat Menjelang hajat Akbar Safari 40 Malam Majlis Thoriqul Jannah

Wahai Allah, sukseskan acara kami selama 40 malam nanti, tanpa panas,
tanpa hujan, aman, tertib, sakinah, dan luhur 12 Rabiul awal mendatang,

sebagai hari doa di peringatan kelahiran Rasul saw, hari hijrah Rasul
saw, dan hari wafat Rasul saw, jadikan Majelis Akbar ini sebagai maulid terkhidmat, yang berdzikir padanya 1000X dzikir Ya Allah,
bersama kaum muslimin muslimat, para ulama, umara,
Fatah pembuka seluruh pintu rahmat Mu dihari mendatang bagi kami,bagi kota Blitar,Malang,Lumajang dan lainya, bagi bangsa kami, dan seluruh muslimin di barat dan
timur, dunia dan akhirat, amiin.

Wahai Tuhan Pemilik hamba pendosa ini, jika acara ini sukses,

hamba telah ridho jika kau panggil menghadap Mu, berpindah ke alam barzakh, hamba risau tak mampu meneruskan tanggungjawab luhur ini. Hamba terlalu hina untuk memimpin ummat, maka hamba ridho untuk diwafatkan. Jika keberadaan hamba di dunia akan membuat hamba salah langkah dalam menjalankan tanggungjawab dan tugas..
maka wafat lebih hamba pilih.

Namun jika Engkau Yang Maha Suci belum berkenan, maka hamba ridho atas keputusan Mu, namun hamba memejamkan mata atas apa yang hamba hadapi dari tantangan dan tanggungjawab yang semakin berat, tugas yang makin berbahaya.. maka kasihanilah hamba.

Hidup dan mati hamba, jiwa dan raga hamba, adalah demi bakti hamba pada Rasul saw, dan bakti hamba pada Rasul saw adalah demi bakti hamba kepada Mu

Wahai Yang Maha Kurindukan.
Wahai Yang Maha Mendengar dan Mendalami perasaan
hamba, kasihanilah jeritan kerinduan hati pendosa ini pada Mu dan pada kekasih Mu Muhammad saw. Hampir membuat dada hamba meledak pecah karena tak lagi mampu menahannya. Maka kasihanilah hamba wahai Tuanku Yang Maha Luhur.

Jumat, 22 September 2017

Nasihat Bagi Para Pejuang Panji-Panji Rasululloh SAW

Saat engkau merasa lelah di jalan dakwah

==Mungkin Kita Sudah Lelah....

Sudah lelahkah wahai kawan atas perjuangan ini..?
mungkin jadwal dakwah yang padat itu membuatmu lemah?

Atau tak pernah punya waktu istirahat di akhir pekan yang kau gusarkan, karena harus terus
BERGERAK berdakwah?

Atau pusingnya fikiranmu mempersiapkan acara2 dakwah yang membuatmu ingin terpejam?

Atau panasnya aspal jalanan saat kau melakukan aksi yang ingin membuatmu “rehat sejenak”?

Atau sulitnya mencari orang yang ingin kau ajak HIJRAH ini yang kau risaukan?

Atau karena seringnya kehidupan sekitar kita meminta infak2mu yang membuatmu ingin menjauh?

Dakwah kita hari ini hanya sebatas ‘itu’ saja kawan.
bukan ingin melemahkan tapi izinkan saya mengajakmu merenung sejenak….

Tahukah engkau wahai kawan, siapa Umar bin Abdul Azis??
Tubuhnya hancur dalam rangka 2
tahun masa memimpinnya...
2 tahun kawan, cuma 2 tahun memimpin tubuhnya yang perkasa bisa rontok, kemudian sakit lalu syahid... Sulit membayangkan sekeras apa sang khalifah bekerja…tapi salah satu pencapainya adalah;
saat itu umat kebingungan siapa yang harus diberi zakat…
tak ada lagi orang miskin yang layak diberi infaq…

Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta.
Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu.
Sampai pikiranmu.
Sampai perhatianmu.
Berjalan, duduk, dan tidurmu.

Tapi Syekh Musthafa Masyhur mengatakan
“Jalan dakwah ini adalah jalan yang panjang tapi adalah jalan yang paling aman untuk mencapai ridho-Nya.”

Ya kawan, jalan ini yang akan menuntun kita kepada ridho-Nya…
saat Allah ridho..
maka apalagi yang kita risaukan?
Saat Allah ridho…semuanya akan jauh lebih indah…karena surga akan mudah kita rasa...,  in syaa Allah.

Rasulullah begitu berat dakwahnya..
harus bertentangan dengan banyak kabilah dari keluarga besarnya..

Mush'ab bin Umair harus rela meninggalkan ibunya...

Suhaib harus rela meninggalkan seluruh yang dia kumpulkan di Mekkah untuk hijrah…

Asma' binti Abu Bakar rela menaiki tebing yang terjal dalam kondisi hamil untuk mengantarkan makanan kepada ayahnya dan Rasulullah

Hanzholah segera menyambut seruan jihad saat bermalam pertama dengan istrinya,

Ka'ab bin Malik menolak dengan tegas suaka Raja Ghassan saat ia dikucilkan…

Bilal, Ammar, keluarga Yasir... mereka kenyang dengan siksaan dari para kafir,

Abu Dzar habis dipukuli karena meneriakkan kalimat tauhid di pasar,

Ali mampu berlari 400 KM guna berhijrah di gurun hanya sendirian,

Utsman rela menginfakkan 3000 unta penuh makanan untuk perang Tabuk,

Abu Bakar hanya meninggalkan Allah dan Rasul-Nya untuk keluarganya…

Umar nekat berhijrah secara terang terangan,

Huzaifah berani mengambil tantangan untuk menjadi intel di kandang musuh,

Thalhah siap menjadi pagar hidup Rasul di Uhud, hingga 70 tombak mengenai tubuhnya,

Al Khansa' merelakan anak2nya yang masih muda untuk berjihad,

Nusaibah yang walaupun dia wanita tapi tak takut turun ke medan perang,

Khadijah sang cintanya rasul siap memberikan seluruh harta dan jiwanya untuk islam, siap menenangkan sang suami di kala susah.. benar2 model istri shalihah

Atau mari kita bicara tentang : Musa…mulutnya gagap tapi dakwahnya tak pernah pudar…
ummatnya seburuk-buruknya ummat, tapi proses menyeru tak pernah berhenti…

Nuh, 950 tahun menyeru hanya mendapat pengikut beberapa orang saja..bahkan
anaknya tak mengimaninya…

Ibrahim yang dibakar Namrud,

Syu’aib yang menderita sakit berkepanjangan tapi tetap
menyeru…

Yunus, berdakwah selama 33th, hanya 2 org yg menyambut seruannya

Yahya alayhis salam, yg dibunuh dg cara disembelih oleh kaumnya

Zakaria juga digergaji tubuhnya....

Ismail yang rela disembelih ayahnya karena ini perintah Allah…

Deretan sejarah di atas adalah SEBAIK-BAIKnya guru dalam kehidupan kita...

Sekarang beranikah kita masih menyombongkan diri bersama jalan dakwah yang kita lakukan saat
ini,
mengatakan lelah padahal belum banyak melakukan apa apa…bahkan terkadang… kita datang menyeru dengan keterpaksaan, berat hati kita, terkadang menolak amanah (untuk menjadi TELADAN)

Wallahu a'lam

#Dari Lelah Menuju Lillah...

Video Teaser Milad Thoriqul Jannah Dapat dilihat Di link bawah ini....
TEASER MILAD KE 4 THORIQUL JANNAH

Kamis, 17 Agustus 2017

Pejuang Kemerdekaan Yang Mati Syahid Dan Diangkat Derajatnya Di Akhirat

Tepat kemarin kita semua warga dan rakyat Indonesia mengenang kembali Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia sejak 72 tahun silam. Kemerdekaan ini bukannya diberikan tapi kita rebut dan kita raih dengan campur tangan para pejuang yang gigih berani menghadapi para penjajah. Bahkan siap mati demi Indonesia MERDEKA !!!
Namun, sadarkah kita bahwa sebenarnya saat ini kita pun masih tetap terjajah???
Padahal sudah merdeka???
Terjajah bagaimana???
Bedanya dengan dahulu, kita dijajah dan dijamah oleh orang asing, negara lain. Disiksa dan dibunuh. Tapi sekarang, kita dijajah oleh saudara sendiri, dari kaum sendiri, dari sesama bangsa sendiri. Bagaimana tidak??
Terjadi kemiskinan dimana-mana. Sebenarnya, Indonesia kaya akan sumber daya alam, namun tak bisa mengolah sendiri.
Orang-orang kaya maupun orang yang bisa dikatakan pandai malah dengan mudahnya menjual sumber daya alam kepada orang asing (negara lain).
Padahal kalau kita mau mengolah sendiri sumber daya alam kita, kita dapat memakmurkan seluruh rakyat indonesia.
Kita bukan terjajah secara fisik saat ini tapi dijajah secara moral dan pikiran kita.
Banyak budaya asing yang masuk ke indonesia