Jumat, 30 Juni 2017

PENDAKWAH, TERSENYUMLAH TENANG

Sebagai seorang pengemban dakwah, ia harus siap dhohir dan bathin dalam mengemban tugasnya.
Fitnah, cacian dan makian sudah menjadi makanan keseharian, mengiringi setiap langkahnya. Kemanapun ia pergi, dimana pun ia berpijak. 

Seberapa dekat seseorang yang berjasa dan tawadu' terhadap majlis, bukan jaminan bahwa dia tidak akan berkhianat. Maka dari itu, pintar-pintarlah ia memilih dan memilah menempatkan seseorang di sisinya. Menjadi orang-orang terdekatnya.

Tapi sebagai insan yang berjiwa bersih, tak perlu ia meng-kambinghitamkan oranglain atas apa yang terjadi terhadapnya. apabila ia telah difitnah, dicaci, dihina atapun dimaki. Sebab yakinlah, bahwa itu kehendak Sang Maha Penyayang. Untuk menguji kita. 

MAKA MUNCULLAH NASIHAT 
"ORANG YANG DIBENCI TIDAK AKAN MERASAKAN KESEDIHAN
YANG DALAM SEDANGKAN ORANG YANG MEMBENCI
AKAN KEHILANGAN BANYAK KEBAHAGIAAN"



Bila seseorang telah berkhianat dan telah membenci seorang pendakwah, seberapapun kita perlakukan dengan baik, kita silaturahim terhadapnya. Tidak akan membuatnya tersadar, bahkan tak akan mengurangi kebenciannya.
Tertutuplah mata bathin nya oleh kebencian yang ada dalam dirinya.
Mereka hanya disibukkan dengan mencari-cari kesalahan oranglain. Mencampuri urusan oranglain.
Mencari celah untuk menjatuhkn oranglain. Jika orang yang mereka benci tidak sengsara, ia tidak akan bahagia.
Jika melihat orang yang di bencinya bahagia, mereka sengsara.
Satu-satunya obat bagi orang seperti ini ialah maut.
Mereka lupa diri bagaimana membahagiakan diri mereka sendiri karena sibuk mengurusi urusan oranglain.




 By : Nafhah Naila Wafa
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar